Sabtu, 15 Oktober 2016

Makalah Keterampilan Mengelola Kelas Serta Mengajar Kelas Kecil dan Perorangan




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Keterampilan Mengelola Kelas

1.      Pengertian Keterampilan Mengelola Kelas
           Menurut bahasa “keterampilan” artinya kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Sedangkan menurut istilah “keterampilan” adalah sekumpulan pengetahuan dan kemampuan yang harus dikuasai. Kemudian “mengelola” menurut bahasa artinya menyelenggara, mengurus, menjalankan. Menurut istilah “mengelola” adalah penciptaan suatu kondisi yang memungkinkan belajar siswa menjadi optimal. Kelas artinya ruang belajar.[1]
           Pengelolaan Kelas diterjemahkan secara singkat sebagai suatu proses penyelenggaraan atau pengurusan ruang dimana dilakukan kegiatan belajar mengajar, dan untuk lebih jelasnya berikut pengertian pengelolaan kelas yang dikemukakan oleh Usman, bahwa "pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar". Sedangkan menurut Wina Sanjaya bahwa pengelolaan kelas adalah : Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran.
           Beberapa pengertian pengelolaan kelas yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas, dapatlah memberi suatu gambaran serta pemahaman yang jelas bahwa pengelolaan kelas merupakan suatu usaha menyiapkan kondisi yang optimal agar proses atau kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung secara lancar. Pengelolaan kelas merupakan masalah yang amat kompleks dan seorang guru menggunakannya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas sedemikian rupa sehingga anak didik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan secara efektif dan efisien.[2]

2.      Tujuan Pengelolaan Kelas
         Menurut Usman pengelolaan kelas mempunyai dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
a.       Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas belajar untuk bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai hasil yang baik.
b.      Tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan peserta didik bekerja dan belajar, serta membantu peserta didik untuk memperoleh hasil yang diharapkan. Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung pada tujuan pendidikan dan secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam - macam kegiatan belajar peserta didik sehingga subjek didik terhindar dari permasalahan mengganggu seperti peserta didik mengantuk, enggan mengerjakan tugas, terlambat masuk kelas, mengajukan pertanyaan aneh dan lain sebagainya.
           Menurut Ahmad (1995) bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah sebagai berikut:
a.       Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.13
b.      Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar.
c.       Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual peserta didik dalam kelas.
d.      Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.[3]

3.      Pengelolaan Kelas yang Efektif
        Setiap guru, baik itu guru kelas maupun guru bidang studi secara langsung pasti terlibat dalam kegiatan pengelolaan kelas. Keterampilan mengelola kelas ini sangat penting dikuasai dan dilaksanakan oleh guru pada setiap kali melakukan proses pembelajaran di dalam kelas. Tujuannya adalah agar proses pembelajaran itu sendiri dapat berjalan efektif dan efisien, sehingga kompetensi yang diharapkan mampu dikuasai oleh siswa dapat tercapai.
        Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru agar mampu mengelola kelas secara efektif.setidaknya terdapat tujuh hal yang harus perhatikan guru agar mampu mengelola kelas dengan baik, yaitu:
a.       Penataan ruang kelas serta perlengkapannya.
b.      Cara membuka dan menutup pelajaran.
c.       Penampilan guru serta pengelolaan pekerjaan peserta didik.
d.      Pengelolaan kelas untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
e.       Pendekatan-pendekatan dalam pengajaran.
f.       Keterampilan komunikasi untuk mengajar.
g.      Mempertahankan perilaku siswa yang sesuai
        Dari apa yang telah diungkapkan di atas, dapat dicermati bahwa pengelolaan kelas yang efektif akan terwujud jikaguru dapat benar-benar memperhatikan hal-hal yang seharusnya dilakukan dan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan atau dihindari. Melakukan proses pembelajaran dengan pengelolaankelas yang efektif akan memungkinkan munculnya rasa nyaman dan aman bagi siswa. Dalam kondisi seperti itu, kompetensi yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa dan tujuanpembelajaran yang dilaksanakan akan lebih mudah tercapai.[4]

4.      Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas
           Adapun prinsip-prinsip dalam  pengelolaan kelas antara lain akan dijelaskan di bawah ini :
a.       Kehangatan dan Keantusiasan
            Kehangatan dan keantusiasan guru dapat memudahkan terciptanya iklim kelas yang merupakan salah satu syarat bagi kegiatan belajar mengajar yang optimal.[5]
b.      Tantangan
            Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah peserta didik untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang.
c.       Bervariasi
            Penggunaan alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan perhatian peserta didik. Kevariasian ini merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.
d.      Keluwesan
            Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan peserta didik serta menciptakan iklim belajarmengajar yang efektif. Keluwesan pengajaran dapat mencegah munculnya gangguan seperti keributan peserta didik, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.
e.       Penekanan pada Hal-Hal yang Positif
           Pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal-hal yang negative. Penekanan pada hal-hal yang positif yaitu penekanan yang dilakukan guru terhadap tingkah laku peserta didik yang positif daripada mengomeli tingkah laku yang negatif. Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang positif dan kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.
f.       Penanaman Disiplin Diri
           Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan dislipin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan mengendalikan diri dan pelaksanaan tanggung jawab. Jadi, guru harus disiplin dalam segala hal bila ingin anak didiknya ikut berdisiplin dalam segala hal.[6]

B.     Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

1.      Pengertian Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
           Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan “kecakapan untuk menyelesaikan tugas”,  sedangkan mengajar adalah “melatih”. DeQueliy dan Gazali (Slameto, 2010:30) mendefinisikan mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat. Berdasarkan pengertian tersebut maka yang dimaksud dengan keterampilan mengajar guru adalah seperangkat kemampuan/kecakapan guru dalam melatih/membimbing aktivitas dan pengalaman seseorang serta membantunya berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan. Jadi, persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru adalah penilaian berupa tanggapan/pendapat  siswa terhadap kemampuan/kecakapan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Sedangkan pengertian untuk ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah kecakapan menanamkan pengetahuan yang dilakukan pada sekelompok siswa dan pada siswa secara individu (Muhidin, 2011).
           Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 – 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa (Muhidin, 2011).
           Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik. Khusus dalam melakukan pembelajaran perorangan perlu diperhatikan kemampuan dan kematangan berfikir peserta didik, agar apa yang disampaikan bisa diserap dan diterima oleh peserta didik (Djoeulie, 2010).[7]

2.      Unsur-unsur Pembelajaran Kelompok Kecil dan Perorangan
Berikut ini ditemukan beberapa aktivitas atau komponen-konponen yang dapat dilakukan oleh guru untuk memberi layanan pembelajaran secara optimal melalui pendekatan kelompok kecil dan perorangan:
Peran guru
a.    Sebagai motivator, yaitu guru memposisikan diri sebagai penggerak, yang menumbuhkan semangat dan kekuatan belajar siswa. Dengan cara itu siswa dirangsang dan didorong untuk melakukan aktivitas belajar sesuai dengan kemampuan maupun gayanya masing-masing.
b.    Sebagai fasilitstor, yaitu guru menciptakan lingkungan pembelajaran untuk kelancaran dan bagi terjadinya kemudahan belajar bagi siswa.
c.    Organisator pembelajaran, yaitu yang mengelola kegiatan pembelajaran sehingga dapat berjalan secara efektif dan efisien.
d.   Multi metode dan media, yaitu guru dalam mengajar tidak hanya terpaku pada satu jenis metode atau media tertentu saja, akan tetapi umtuk memfasilitasi terjadinya belajar bagi setiap siswa yang memiliki perbedaan itu guru melayaninya melalui penggunaan metode dan media secara bervariasi.
e.    Pola interaksi pembelajaran, yaitu kominikasi pembelajaran hendaknya dikembangkan dengan jalinan komunikasi interaktif, siswa tidak hanya sebagai pendengar atau penerima informasi pembelajaran yang disampaikan oleh guru, akan tetapi dilakukan melalui proses komunikasi dari siswa ke guru, siswa dengan siswa lainnya dan lingkungan pembelajaran yang lebih luas lagi.
f.     Pemanfaatan sumber pembelajaran secara luas dan bervariasi, yaitu bagaimana dalam proses pembelajaran tersebut, siswa tidak hanya terpaku pada guru atau satu buku saja sebagai sumbernya. Pada era ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang cepat, terutama teknologi informasi dan komunikasi, maka bagaimana guru merangsang siswa untuk memanfaatkan sumber-sumber tersebut sebagai sumber pembelajaran agar setiap siswa dengan caranya sendiri mengoptimalkan potensi, bakat, keinginan demi tercapainya proses dan hasil pembelajaran yang lebih berkualitas.
g.    Mendiagnosis kesulitan belajar siswa, yaitu yang mencermati atau meneliti permasalahan-permasalahan yang dihadapi siswa. Mealui pendekatan kelompok kecil dan perorangan biasanya siswa akan mudah dan bebas menyampaikan permasalahannya sehingga guru akan dapat menyimpulkan kesulitan yang dihadpi dan alternatif solusi pemecahannya.[8]

3.      Kelebihan dan Kekurangan dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Kelebihan: 
a.       Dalam proses mengajar ini memungkinkan penyerapan pelajaran pada setiap siswa dapat lebih maksimal. 
b.      Guru dapat lebih mudah melakukan pendekatan pada setiap masing-masing siswa sehingga guru dapat memahami karakter masing-masing siswa, jadi guru lebih mudah menentukan metode pembelajaran yang cocok untuk siswa. 
Kekurangan: 
a.       Pengembangan informasi kurang luas karena keterbatasan siswa. 
b.       Kurangnya motivasi siswa dalam bersaing karena variasi karakter siswa terbatas. 
c.        Kurangnya jiwa sosial pada siswa.[9]







BAB III
PENUTUP
Simpulan
           Pengelolaan Kelas diterjemahkan secara singkat sebagai suatu proses penyelenggaraan atau pengurusan ruang dimana dilakukan kegiatan belajar mengajar, dan untuk lebih jelasnya berikut pengertian pengelolaan kelas yang dikemukakan oleh Usman, bahwa "pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar". Sedangkan menurut Wina Sanjaya bahwa pengelolaan kelas adalah : Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran.
Sedangkan Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik. Khusus dalam melakukan pembelajaran perorangan perlu diperhatikan kemampuan dan kematangan berfikir peserta didik, agar apa yang disampaikan bisa diserap dan diterima oleh peserta didik.











DAFTAR PUSTAKA
 Asmadawati.Keterampilan Mengelola Kelas. 2014. Jurnal Logaritma. Vol. II, Rofiq, M. Aunur . Pengelolaan Kelas. 2009. Malang : Departemen Pendidikan           Nasional,
Pengelolaan Kelas yang Efektif.2013. Jurnal Universitas Negri Yogyakarta
https://areknerut.wordpress.com. Diunduh pada tanggal 12 Oktober 2016
http://elinady.blogspot.co.id/. Diunduh pada 11 Oktober 2016
http://isnachaerany.blogspot.co.id. Diunduh pada 11 Oktober 2016




                [1] Dra. Asmadawati, MA. Keterampilan Mengelola Kelas. 2014. Jurnal Logaritma. Vol. II, no, 02. Hal. 1
[2] Drs. M. Aunur Rofiq, MA. Pengelolaan Kelas.(Malang : Departemen Pendidikan Nasional, 2009). hal. 4-5
                [3] Drs. M. Aunur Rofiq, MA. Pengelolaan Kelas…  hal. 12
[4] Pengelolaan Kelas yang Efektif, Jurnal Universitas Negri Yogyakarta, 2013. hal.
[5] Dra. Asmadawati, MA. Keterampilan Mengelola Kelas… hal. 7
[6] Drs. M. Aunur Rofiq, MA. Pengelolaan Kelas… hal. 16
[7] https://areknerut.wordpress.com. Diunduh pada tanggal 12 Oktober 2016
[8] http://elinady.blogspot.co.id/. Diunduh pada 11 Oktober 2016

[9] http://isnachaerany.blogspot.co.id. Diunduh pada 11 Oktober 2016 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar